perkenalkan namaku sidik prawoto biasa dipanggil sidik. aku lahir di sragen pada tgl 10 januari 1996 dan aku masih tinggal bersama orang tuaku di sragen juga. sekarang aku adalah seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan di kampus upn v yk, jadi sekarang aku juga berdomisili di jogja.
disini aku akan memebagi pengalamanku yang kudapat pada saat masih belajar dibangku sekolah, tepatnya pada saat belajar di sekolah menengah kejuruan(SMK). oh iya, dulu aku mengambil jurusan otomotif.
karena di blog ini tidak bisa membagikan pengalaman secara lisan, maka dengan itu aku akan mengupload tugas-tugas yang pernah aku dapatkan pada waktu sekolah di SMK. apabila teman-teman kepo dengan pengalaman saya dan ingin diceritakan secara langsung dan mungkin juga membutuhkan bimbingan untuk mengerjakan tugas, bisa langsung hubungi saya lewat email atau nomer yang tertera.
semoga makalah ini bisa membantu temen-temen semua..
makalah sistem efi(electronic fuel injection)
SISTEM SENSOR EFI
DI SUSUN OLEH :
NAMA : SIDIK PRAWOTO
NO : 4
KELA : XI TKR 4
SMK
N 2 SRAGEN
TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
HALAMAN PERSETUJUAN
MakalahSistem Sensor
EFI (ELEKTRONIK FUEL INJECTION)
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mata Diklat EFI
Telah disetujui dan disyahkan oleh pembimbing pada:
Hari :.............................................
Tanggal :.............................................
Pembimbing
Yulianto M.Pd
NIM : 19750702 200501 1 004
|
Siswa
Sidik Prawoto
NIS : 4394
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia dan
ilmu-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Selanjutnya dengan segala
kerendahan hati, saya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam meyelesaikan makalah efi ini.
Penulisan makalah ini
tentu jauh dari kata sempurna, sehingga saya senantiasa mengharap segala saran
maupun kritikan yang membangun dari segala pihak.
Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan referensi pemikiran atau
memperluas cakrawala dunia ilmu pengetahuan.
Sragen,28 September 2012
Sidik Prawoto
DAFTAR ISI
HalamanJudul…………………………………………………………..i
Halaman Persetujuan…………………………………….……………..ii
Kata Pengantar..………………………………………….……………iii
Daftar Isi………………………………………………………………iv
Motto………………………………………………………………….v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................1
B. PembatasanMasalah.......................................................1
BAB II PEMBAHASAAN TEORI
A.
Pengertian EFI (Electronic Fuel Injection)..………….2
B.
Macam-Macam EFI..................................................4
C.
Macam-Macam Sensor EFI......................................5
D.
Sistem pada EFI......................................................10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan…………………………...………..................27
Daftar Pustaka………………………………..............…..28
MOTTO
·
Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan – kesalahan, tetapi
jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi
kesalahan lagi.
· Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak
bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
· Hati – hati secara berlebihan sama buruknya
dengan tidak berhati – hati, karena membuat orang lain sangsi.
· Jangan hina pribadi anda dengan kepalsuan
karena dialah mutiara diri anda yang tak ternilai.
· Hati suci selalu benar, tetapi gejolak hati
selalu mengubah hasrat hati suci. Orang yang ada dalam hati suci adalah orang
yang taqwa dan beriman. Itulah tantangan hidup.
· Jalan terbaik dalam mencari kawan adalah kita
harus berlaku sebagai kawan.
· Bukan harta kekayaanlah, tetapi budi pekerti
yang harus ditingalkan sebagai pusaka untuk anak – anak kita.
· Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam
keadaan lebih berharga, tetapi kejujuran yang pernah digadaikan tidak pernah
bisa ditebus kembali.
· Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan
tetapi bernilai sesudah dikerjakan.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berbicara tentang dunia otomotif masih sering ditemukan ketidak
fahaman tentang konstruksi dan komponen mesin bensin sistim bahan bakar dan
sistim efi (electronic fuel injection) , serta bagaimana cara
penanganannya bila terjadi kerusakan pada sistem tersebut.
Beranjak dari hal tersebut
diatas, maka penulis tergerak untuk menyusun makalah yang berjudul “Macam-macam
sensor pada sistem EFI”
B.
Pembatasan
Masalah
Untuk mendapatkan makalah yang lebih terarah
dan fokus pada permasalahan, maka dalam penyusunan makalah ini haruslah ada
pembatasan masalah .
Adapun pokok kajian dalam makalah ini adalah
tentang pengertian sistem EFI dan macam-macam sensor pada sistem EFI berserta
kegunaannya.
C.
Rumusan
Masalah
Permasalahan-permasalahan
yang timbul dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apakah benar bahwa Sistem Efi ada berbagai
macam ?
2.
Sistem apa saja yang ada pada EFI, dan apa
kegunaanya ?
D.
Tujuan
Penyusunan Makalah
Adapun
dalam penyusunan makalah ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui
pengertian tentang Sistem EFI
2. Mendiskripsikan
macam-macam sensor pada sistem EFI serta kegunaannya.
E.
Manfaat
Penyusunan Makalah
Dalam penyusunan makalah ini diharapkan
mampu memberikan sumbangan manfaat untuk menambah khasanah pengetahuan dalam
bidang otomotif bagi penyusun khususnya dan mekanik pada umumnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian EFI ( ELECTRONIC FUEL INJECTION )
Mesin dengan
karburator konvensional, jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh
mesin diatur oleh karburator.Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI
maka jumlah bahan bakar diatur (dikontrol) lebih akurat
oleh komputer dengan mengirimkan bahan bakarnya kesilinder melalui injektor.
Sistem EFI
menentukan jumlah bahan bakar yang optimal (tepat) disesuaikan
dengan jumlah dan temperatur udara yang masuk, kecepatan
mesin, temperatur air pendingin, posisi katup throttle pengembunan
oxygen di dalam exhaust pipe, dan kondisi penting lainnya. Komputer EFI
mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin pada saat
penginjeksian dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal
berdasarkan kepada karakteristik kerja mesin. Sistem EFI
menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan bakar
yang tinggi pada setiap saat.
Gambar
1 Rangkaian Sistem EFI
B.
MACAM-MACAM SISTEM EFI
a. Sistem D EFI
(Manifold Pressure Control Type)
Sistem D EFI
mengukur tekanan udara dalam intake manifold, kemudian melakukan penghitungan
jumlah udara yang masuk. Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk
dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti
tekanan, sedang Jetronic berarti penginjeksian (injection). Pada sistem D EFI,
dalam mendeteksi tekanan udara dan jumlah udara dalam intake manifold kurang
akurat apabila dibanding sistem L EFI.
b. Sistem L EFI
(Air flow Control Type)
Pada sistem L
EFI, air flow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake
manifold. Air flow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat, sehingga
sistem ini dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibanding
sistem D EFI. Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti
udara.
Gambar 1. Sistem EFI tipe D
Gambar 2. Sistem EFI tipe L
C.
MACAM-MACAM
SENSOR YANG ADA PADA EFI
Macam
macam sensor yang terdapat pada EFI yaitu :
1.
Air flow meter
2.
Throttle position sensor (TPS)
3.
Water temperature sensor (THW)
4.
Intake air temperature sensor (THA)
5.
Engine ignation signal (IG)
6.
Starter signal (STA)
7.
Oxygen sensor
A.
Air Flow Meter
Air
flow meter adalah salah satu dari sensor yang paling utama, karena digunakan
untuk mendeteksi volume intake udara dan mengirimkan signal ke ECU. Air flow
meter terdiri dari measuring plate, return spiring, dan potentiometer.
Air
flow meter dipasang pada intake sistem. Volume udara yang masuk kedalam
silinder ditentukan oleh membukanya throttle valve dan putaran mesin. Udara
yang mengalir melalui air flow meter membuka measuring plate yang ditahan oleh
return spring. Measuring plat dan potentiometer bergerak pada sumbu yang sama
sehingga sudut membukanya measuring plat dirubah menjadi perbandingan teegangan
oleh potentiometer. Perbandingan tegangan ini akan diterima oleh ECU dalam
bentuk voltage signal.
B.
Throttle Position Sensor (TPS)
Throttle
position sensor dipasang jadi satu dengan throttle body. Sensor ini merubah
sudut membukanya throttle menjadi tegangan dan mengirimnya ke ECU sebagai
signal sudut terbukanya throttle valve. Signal yang dikeluarkan oleh throttle
position sensor ada dua yaitu, signal IDL dan signal PSW. Signal IDL digunakan
untuk fuel cut off control, dan signal PSW digunakan untuk menambah injeksi
bahan bakar dan out put mesin.
Kontruksi
1.
Lever (dipasang satu poros dengan throttle valve)
2.
Guide cam (digerakan oleh lever)
3.
Moving contact point (bergerak sepanjang jalur guide cam)
4.
Idle point dan,
5.
Power point digunakan sebagai terminal output power
Bila
throttle valve posisi tertutup (kurang dari 1,50 posisi tertutup
penuh) moving point (TL) dan idling point ini juga digunakan untuk fuel cut off
selama pengurangan kecepatan (deselerasi). Saat throttle valve terbuka sekitar
500 atau 600 dari posisi tertutup moving point dan power
point (PSW) berhubungan (tertutup).
C.
Water Temperature Sensor (THW)
Sensor
ini mendeteksi suhu air pendingin dengan thermistor yang ada didalamnya. Bila
temperatur masih rendah, penguapan bensin akan rendah, sehingga diperlukan campuran
yang gemuk. Dengan alasan ini bila suhu air pendingin rendah tahanan dari
thermistor besar dan signal tegangan yang dihasilkan sensor ini akan
tinggi dan selanjutnya signal ini dikirim ke ECU. Berdarsarkan signal
ini ECU menambahkan volume bahan bakar yang di injeksikan agar
menambah kemampuan pengendaraan selama mesin dingin.
D.
Intake Air Temperature Sensor (THA)
Sensor
ini mendeteksi suhu udara yang masuk seperti halnya water temperature sensor,
sensor ini dilengkapi thermister dan diletakkan. Di dalam air flow meter.oleh
karena itu meskipun volume udara yang diukur air flow meter kemungkinan sama,
tetapi jumlah injeksi bahan bakar akan berubah-ubah sesui dengan berbahnya
temperature diatas 200 C dan bertambah bila temperature di bawah
temperature 20 C. Dalam hal ini perbandingan udara dan bahan bakar dijamin
ketepatnnya walau bagaimana keadaan temperaturnya.
E.
Sinyal Pengapian Mesin (IG)
Sinyal
ini sangat penting untuk ECU untuk menentukan waktu pengapian ( ignition timing
) dan rpm mesin sinyal ini digunakan untuk mengkalkulasi penentuan awal volume
bahan bakar yang diinjeksikan dan penghentian bahan bakar (fuel cut off). Bila
tegangan pada terminal negative ignition coil mencapai atau melebihi 150 volt,
akan menditeksi sinyal primary ini.
F.
Sinyal Starter (STA)
Sinyal
STA ini digunakan jika poros engkol mesin diputar oleh starter motor. Selama
poros engkol diputar (mesin berputar), aliran udara lambat dan suhu udara
rendah sehinga penguapan bahan bakar tidak baik (campuran akan kurus). Untuk
meningkatkan kemampuan start mesin (agar mesin mudah hidup) diperlukan campuran
yang kaya. Sinyal STA ini akan digunakan untuk menambah volume injeksi selama
mesin distarter.
G.
Sensor Oxigen (02 Sensor)
Pada
mesin-mesin yang dilengkapi dengan TWC (three-way catalytic converter) agar
tercapai kemampuan pembersihan gas buang yang keluar, diperlukan mempertahankn
air fuel ratio (AFR) yang mendekati AFR teoritis .
Sensor
oxygen mensensor apakah AFR kaya atau kurus terhadap AFR teoritis. Sensor
oxygen ini ditempatkan di dalam exhaust manifold yang terdiri dari lemen yang
dibuat dari zirconium dioxide (ZrO2, semacam material keramik).
Elemen ini dilapisi lapisan tipis platinium pada bagian dalam dan luarnya. Bila
campuran udara dan bahan bakar kurus, terdapat banyak oxygen didalam gas buang.
Jadi ada sedikit perbedaan antara konsentrasi oxygen pada bagian dalam dan luar
sensor elemen. Sehingga tegangan yang terbentuk oleh elemen ZrO2
rendah. Sebaliknya, bila campuran udara dan bahan bakar kaya, oxygen didalam
gas buang hampir hilang. Hal ini tejadi perbedaan konsentrasi oxygen yang besar
di dalam dan diluar sensor dan teangan yang terbentuk oleh elemen-elemen zrO2
besar.
Platinium
(yang melapisi elemen) bertindak sebagai catalyst, menyebabkan oxygen di dalam
gas buang bereaksi dengan CO mengurangi volume oxygen dan meningkatkan
sensitivitas sensor.
D. SISTEM-SISTEM YANG ADA PADA
EFI
Secara garis besar terdapat
tiga sistem yang ada pada EFI yaitu : sistem bahan bakar, sistem induksi udara,
dan sistem kontrol elektronik.
a. Sistem bahan
bakar (Fuel System)
Sistem bahan
bakar digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai ke
ruang bakar. Sistem ini terdiri atas : tangki bahan bakar, pompa bahan bakar,
saringan bahan bakar, pipa penyalur, pressure regulator, pulsation damper,
injektor, dan cold start injector.
Gambar 3. Sistem bahan bakar EFI
1) Pompa bahan
bakar
Terdapat dua
tipe pompa bahan bakar, yaitu pompa bahan bakar yang dipasang di dalam tangki dan
pompa yang terpasang di luar tangki (in ine type). Kedua pompa tersebut sering
disebut wet type karena motor bersatu dengan pompa dan bagian dalam pompa
terisi dengan bahan bakar.
a) In tank type
Pompa
diletakkan atau dipasang di dalam tangki bahan bakar, menggunakan turbine pump
yang mempunyai keistimewaan getaran yang terjadi di dalam pompa kecil. Pompa
ini terdiri atas : motor, check valve, relief valve dan filter.
Gambar 4. Pompa bahan bakar in tank type
b) In line type
Pompa bahan
bakar tipe segaris dipasang di bagian luar tangki bahan bakar. Pompa ini
terdiri atas motor dan unit pompa, check valve, relief valve, filter, dan
silencer. Pompa terdiri atas : rotor yang diputar oleh motor, pump spacer yang
berfungsi sebagai flange luar dan roller-roller sebagai seal antara rotor dan
pump spacer.
Gambar 5. Pompa bahan bakar tipe in line
2) Pulsation
damper
Tekanan bahan
bakar dipertahankan pada 2,55 atau 2,9 kg/cm2 sesuai kevakuman intake manifold
dan pressure regulator. Oleh karena itu terdapat sedikit variasi tekanan pada
saluran bahan bakar. Pulsation damper menyerap variasi tekanan tersebut, karena
didalamnya terdapat diafragma yang dapat menetralisir variasi tekanan.
Gambar 6. Pulsation damper
3) Pressure
Regulator
Perubahan
tekanan bahan bakar akibat injeksi bahan bakar dan variasi perubahan vakum
manifold mengakibatkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sedikit berubah.
Pressure regulator mengatur tekanan bahan bakar yang mengalir ke injector.
Jumlah injeksi bahan bakar dikontrol sesuai lamanya signal yang diberikan ke
injector, sehingga tekanan konstan pada injector harus dipertahankan.
Gambar 7. Pressure regulator
4) Injektor
Injektor
adalah nosel electromagnet yang akan menginjeksi bahan bakar sesuai dengan
signal dari ECU. Injektor-injektor dipasang melalui insulator ke intake
manifold atau cylinder head dekat lubang pemasukan (intake manifold) dan
dijamin oleh delivery pipe.
Gambar 8. Injektor
5) Cold start
injektor
Cold start injector dipasang di bagian tengah air intake
chamber, berfungsi untuk memperbaiki kemampuan mesin pada waktu masih dingin.
Cold start injector bekerja selama mesin distart dan
temperatur air pendingin masih rendah. Lamanya injeksi maksimum dibatasi oleh
start injection time switch untuk mencegah penggenangan bahan bakar. Apabila
kunci kontak diputar ke posisi ST, arus mengalir ke solenoid coil dan plunger
akan tertarik melawan tekanan pegas, sehingga katup akan terbuka dan bahan
bakar mengalir melalui ujung injector.
Gambar 9. Cold start injector
6) Cold start
injector time switch
Fungsi cold start injector time switch adalah untuk
mengatur lamanya injeksi maksimum dari cold start injector.
Gambar 10. Cold start injector time switch
b.
Sistem induksi udara (Air Induction System)
Sistem induksi udara menyalurkan sejumlah udara yang
diperlukan untuk pembakaran. Sistem ini terdiri atas : air cleaner, air flow
meter, throttle body, dan air valve.
Gambar 11. Sistem induksi udara tipe D EFI
Gambar 12. Sistem induksi udara tipe L EFI
1) Throttle body
Throttle body
terdiri atas : throttle valve, yang mengatur volume udara masuk selama mesin
bekerja normal dan saluran bypass yang mengalirkan udara selama mesin berputar
idel. Throttle position sensor juga dipasang pada poros throttle valve untuk
mendeteksi sudut pembukaan katup throttle. Beberapa throttle dilengkapi dengan
air valve tipe wax atau dash pot yang memungkinkan throttle valve kembali
secara bertahap bila throttle valve tertutup. Air pendingin mengalir melalui
throttle body untuk mencegah lapisan es pada musim dingin.
Gambar 13. Throttle body
2) Katup udara
Katup udara
berfungsi untuk mengatur putaran idel pada saat mesin masih dingin. Pada
umumnya katup udara yang digunakan pada sistem EFI terdapat dua tipe yaitu :
tipe bi-metal dan tipe wax.
(a) Tipe bi-metal
Katup udara
yang digunakan untuk putaran fast idel berfungsi untuk menambah putaran mesin
sewaktu mesin masih dingin. Apabila mesin dihidupkan dalam keadaan dingin, gate
valve terbuka, akibatnya udara dari intake air connector pipe mengalir ke
saluran bypass throttle valve, kemudian mengalir ke intake air chamber.
Gambar 14. katup udara tipe bimetal
(b) Tipe wax
Katup udara
tipe wax terpasang pada throttle body, terdiri atas thermo valve, gate valve,
pegas A dan pegas B. Thermo valve diisi dengan thermo wax yang akan mengembang
dan mengkerut sesuai dengan perubahan temperatur air pendingin.
Gambar 15. Katup udara tipe wax
3) Air intake chamber
dan intake manifold
Udara yang
mengalir ke dalam intake manifold terputus-putus sehingga terjadi getaran pada
udara yang masuk. Getaran tersebut akan mengakibatkan measuring plate yang ada
di dalam air flow meter menjadi vibrasi, memungkinkan pengukuran volume udara
kurang akurat. Oleh karena itu diperlukan air intake chamber yang mempunyai
kapasitas yang besar untuk meredam getaran udara.
Gambar 16. Air intake chamber
c.
Sistem kontrol elektronik (Electronic Control System)
Sistem kontrol
elektronik terdiri atas beberapa sensor seperti : air flow meter, water
temperatur sensor, throttle position sensor, air temperatur sensor, dan oxygen
sensor. Pada sistem ini terdapat ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur
lamanya kerja injektor. Pada sistem ini juga terdapat komponen lain seperti :
main relay yang mensuplai tegangan ke ECU, start injector time switch yang
mengatur kerja cold start injector selama mesin dingin, circuit opening relay
yang mengatur kerja pompa bahan bakar dan resistor yang menstabilkan kerja
injektor.
Gambar 17. Sistem control elektronik
1) Air flow meter
Air flow meter
terdir atas : measuring plate, return spring dan potensiometer. Udara yang
masuk melalui air flow meter membuka measuring plate yang ditahan oleh return
spring.
Gambar 18. Air flow meter
2) Manifold Pressure Sensor
Manifold
pressure sensor (vacuum sensor) bekerja berdasarkan tekanan dalam intake
manifold. Tekanan yang sebenarnya tersebut sebanding dengan udara yang
dialirkan ke dalam intake manifold dalam satu siklus. Volume udara yang masuk
dapat ditentukan dengan mengukur tekanan intake manifold. Selanjutnya tekanan intake
manifold disensor oleh silicon chip. Fungsi silicon chip adalah merubah tekanan
ke dalam bentuk nilai tahanan, kemudian dideteksi secara electrical oleh IC
yang ada di dalam sensor.
Gambar 19. Manifold pressure sensor
3) Sensor posisi throttle
Sensor posisi
throttle dipasang jadi satu dengan throttle body. Sensor ini merubah sudut
membukanya throttle menjadi tegangan dan mengirimkan ke ECU. Signal yang
dikeluarkan oleh throttle position sensor ada dua, yaitu signal IDL dan signal
PSW. Signal IDL digunakan untuk menghentikan aliran bahan bakar dan signal PSW
untuk menambah injeksi bahan bakar.
Gambar 20. Sensor posisi throttle
4) Sensor temperatur air
Pada sensor
temperatur air terdapat thermister yang berfungsi untuk mendeteksi suhu air
pendingin. Apabila temperatur mesin masih rendah penguapan bensin juga rendah
sehingga diperlukan campuran yang gemuk.
Gambar 21. Sensor temperatur air
Tahanan rendah sehingga signal tegangan yang dihasilkan
THW akan tinggi. thermister besar pada saat suhu air pendingin masih
5) Sensor temperatur udara masuk
Gambar 22. Sensor temperatur udara masuk
Sensor
temperatur udara masuk mendeteksi suhu udara yang masuk. Sensor tersebut
dilengkapi dengan thermister dan diletakkan di dalam air flow meter.
6) Signal pengapian mesin
Dalam
nenentukan saat pengapian dan putaran mesin, ECU memerlukan masukan dari signal
pengapian mesin. Signal tersebut untuk mengkalkulasi penentuan awal volume
bahan bakar yang diinjeksikan dan penghentian bahan bakar. Apabila tegangan
pada terminal negatif ignition coil mencapai atau melebihi 150 volt, ECU akan
mendeteksi signal tersebut.
Gambar 23. Signal pengapian mesin
7) Signal starter
Signal starter
digunakan apabila poros engkol mesin
diputar oleh motor starter. Selama poros engkol berputar, aliran udara lambat
dan suhu udara rendah sehingga penguapan bahan bakar tidak baik (campuran
kurus). Untuk meningkatkan kemampuan start mesin diperlukan campuran yang kaya.
Signal starter berfungsi untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter.
Tegangan signal starter sama dengan tegangan yang digunakan pada motor starter.
Gambar 24. Signal starter
8) Relay utama EFI
Relay utama
digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit opening relay. Relay
tersebut berfungsi untuk mencegah penurunan tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila
kunci kontak ON, arus akan mengalir ke relay, titik kontak akan berhubungan dan
arus akan mengalir dari baterai melalui kedua fusible link ke ECU dan circuit
opening relay selanjutnya ke pompa bahan bakar.
Gambar 25. Relay utama EFI
9) Sensor oxygen
Sensor oxygen
mensensor apakah campuran udara dan bahan bakar gemuk atau kurus terhadap
campuran udara dan bahan bakar teoritis. Sensor tersebut ditempatkan di dalam
exhaust manifold yang terdiri atas elemen yang terbuat dari zirconium dioxide
(ZrO2, semacam material keramik). Elemen tersebut dilapisi dengan lapisan tipis
platina pada bagian dalam dan luarnya. Udara sekitar yang dimasukkan ke bagian
dalam sensor dan luar sensor terkena gas buang.
Gambar 26. Sensor oksigen
Gambar
Rangkaian Sistem EFI
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Electronic Fuel Injection memang lebih unggul dibanding
karburator, karena dapat menyesuaikan takaran BBM sesuai kebutuhan mesin
standar. ECU diprogram untuk kondisi mesin standar sesuai model sepedamotor, di
dalam ECU terdapat tabel BBM yang akan dikirim melalui Injector sesuai kondisi
mesin standar. Jika ada perubahan dari kondisi standar misalnya filter udara
diganti atau dilepas, walaupun ada pengukur tekanan udara (inlet air pressure
sensor) pasokkan BBM hanya berubah sedikit, akhirnya kendaraan akan berjalan
tidak normal karena O2 terlalu banyak (lean mixture).
Tabel
ECU standar biasanya tidak dapat dirubah, karena tujuan utama EFI adalah
pengurangan kadar emisi gas buang beracun.
Untuk
mesin modifikasi memerlukan modifikasi tabel dalam ECU, hal ini dapat dilakukan
dengan:
1. Software yang dapat masuk ke dalam memory ECU
– hanya dimiliki oleh ATPM atau dealer.
2. Piggyback alat tambahan diluar ECU - bekerja
dengan cara memanipulasi sinyal yang dikirim ke Injector untuk membuka lebih
lama.
3. Tukar ECU aftermarket yang dapat diprogram
tabel memory-nya, sesuai modifikasi, sesuai kondisi sirkuit.
DAFTAR PUSTAKA
diakses
: 27 september 2012
diakses
: 27 september 2012
diakses : 28 september 2012
diakses : 28 september 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar